Kemenristek Diharapkan Bantu SMK Kembangkan Kemampuannya

28-01-2014 / KOMISI VII

Wakil Ketua Komisi VII DPR Ahmad Farial mengatakan, prestasi SMKN XII Bandung yang mampu merakit pesawat kecil Jabiru patut mendapat apresiasi.  Negara kita terdiri ribuan pulau sehingga transportasi udara merupakan salah satu kebutuhan yang mendesak.  “Kalau perlu, pesawat yang diproduksi lebih besar lagi tidak hanya pesawat kecil Jabiru yang berkapasitas empat penumpang,” ungkap Farial pada  rapat konsultasi bersama Ketua DPR dengan Menhub, Menristek dan wakil dari Kemendikbud membahas usulan sertifikasi SMKN XII Bandung yang telah merakit pesawat Jabiru di Gedung DPR, Senin (27/1).

Sehubungan dengan prestasi ini, Farial berharap, Kemenristek agar lebih banyak membantu siswa-siswa SMKN mengembangkan kemampuannyaSelanjutnya, dengan peningkatan kemampuan yang dimilkinya, maka setelah lulus mereka bisa diperjakan di PT Dirgantara yang telah memproduksi pesawat terbang.

“Selama memimpin Komisi VII  saya mengamati bahwa tenaga terampil kedirgantaraan kita telah bekerja di perusahaan pesawat seperti Boeing atau Nasa dan menduduki posisi penting seperti manajer,” ujarnya.

Karena itu sangat disayangkan, kalau kita sendiri tidak menggunakan tenaga-tenaga lulusan SMK dan akhirnya kebutuhan pesawat Indonesia didatangkan dari negara lain seperti Cina atau Brazil. Padahal, lanjut Pimpinan Komisi VII ini, kita sangat membutuhkan pengembangan pesawat produksi sendiri.

Dia berharap SMKN XII Bandung tidak hanya merakit satu jenis pesawat kecil saja, tetapi bisa memproduksi pesawat yang lebih besar. Kemenristek diharapkan juga menyiapkan dana untuk pengembangan SMKN bisa mendirikan bengkel  pesawat terbang sekaligus bisa menampung lulusan SMKN untuk bekerja di tempat tersebut.

Sementara Wakil Ketua Komisi X Utut Adianto juga menyampaikan dukungannya atas pretasi siswa-siswa SMKN XII Bandung. Hanya saja ini masalah mindset, kita tidak yakin akan buatan bangsa kita sendiri“Kalau ini sudah selesai, Menhub tinggal kasih laik terbang,” tukasnya.

Meski demikian, Pimpinan Komisi bidang pendidikan ini mengatakan, SMK itu didisain untuk siap bekerja, bukan untuk membuat pesawat. Tetapi kalau bisa merakit pesawat, perlu berterima kasih sebab merupakan catatan prestasi bangsa. “Kita akan terus mendorong. Tapi idealnya paparan ini  dijelaskan berapa biaya, competitor pesawat sejenis berapa. Dengan demikian kita membuat pesawat betul-betul bermanfaat dan nanti yang memproduksi bukan SMK, tetapi pabrikan dan lulusan SMK bisa bekerja disitu,” katanya. (mp)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...